AC Milan kembali mengalami kekalahan di Liga Champions, kali ini menjadi korban dari strategi set piece mematikan yang diterapkan oleh Liverpool. Pertandingan yang berlangsung di San Siro ini berakhir dengan skor 3-1 untuk kemenangan tim tamu, mengungkapkan kelemahan Milan dalam mengantisipasi situasi bola mati.
Sejak awal, kedua tim saling menunjukkan intensitas tinggi, tetapi Liverpool mampu memanfaatkan setiap peluang yang ada. Gol pertama yang dibuka oleh mantan pemain dari Chelsea Pulisic diawal pertandingan dimenit 3.
Liverpool berusaha bangkit dan menyamakan kedudukan melalui upaya sundulan dari Konate, Gol Liverpool tercipta melalui tendangan sudut yang dieksekusi dengan sempurna oleh Trent Alexander-Arnold. Dengan cepat, Konate menyambut bola dengan kepala menjadikan skor menjadi 1-1.
Setelah gol pertama, Liverpool meningkatkan tekanan. Mereka berhasil mencetak gol kedua melalui Virgil Van Dijk di menit ke-41, memanfaatkan bola sudut yang si umpan oleh Tsimikas. Jelang babak kedua Liverpool menambahkan kedudukan lewat Szoboszlai yang di umpan oleh Gakpo di menit 67.
Set Piece yang membuat AC Milan menjadi Korban
Arne Slot memberikan pujian kepada timnya atas eksekusi set piece yang baik. “Kami telah bekerja keras untuk meningkatkan aspek ini, dan hasilnya terlihat jelas dalam pertandingan hari ini. Set piece adalah bagian penting dari permainan modern, dan kami akan terus berusaha untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada,” ujar Arne Slot dalam konferensi pers pascapertandingan.
Keberhasilan Liverpool dalam situasi set piece bukanlah hal baru. Tim ini dikenal dengan keahlian mereka dalam memanfaatkan momen-momen krusial, menjadikannya salah satu kekuatan utama dalam strategi permainan mereka. Dengan kemenangan ini, Liverpool semakin memperkuat posisi mereka di fase grup Liga Champions, dan para penggemar berharap tim akan terus tampil dominan di laga-laga mendatang.
Kemenangan atas AC Milan membuktikan bahwa Liverpool adalah tim yang tidak hanya mengandalkan permainan terbuka, tetapi juga sangat efektif dalam memanfaatkan peluang dari set piece, menjadikan mereka salah satu tim yang harus diperhitungkan di Eropa.