Palma Football – Pada musim panas 2022, salah satu transfer yang paling banyak dibicarakan adalah kepindahan Antony dari Ajax ke Manchester United. Pemain sayap Brasil ini akhirnya bergabung dengan tim asuhan Erik ten Hag dengan biaya yang mencapai £85 juta, menjadikannya salah satu transfer termahal dalam sejarah klub. Namun, meskipun Antony akhirnya mendarat di Old Trafford, cerita transfernya tidak sepenuhnya berjalan mulus, karena ternyata Liverpool sempat tertarik untuk merekrutnya sebelum keputusan akhir dibuat.

Liverpool Memantau Antony

Antony, yang saat itu bermain di Ajax, telah mencuri perhatian banyak klub besar di Eropa berkat penampilan gemilangnya di Eredivisie dan Liga Champions. Dengan kecepatan, teknik yang luar biasa, dan kemampuan mencetak gol serta memberikan assist, ia menjadi salah satu pemain muda yang paling dicari di pasar transfer.

Liverpool, yang pada saat itu tengah mencari tambahan kualitas di lini serang, merupakan salah satu klub yang dikaitkan dengan pemain asal Brasil ini. Jurgen Klopp, pelatih Liverpool, dikenal dengan filosofi permainannya yang mengutamakan serangan cepat dan intensitas tinggi, dan Antony tampaknya cocok dengan gaya permainan yang diinginkan Klopp. Winger yang memiliki kemampuan dribbling dan finishing yang tajam ini akan menjadi tambahan yang sangat berharga untuk skuat Liverpool yang sedang mengalami sedikit penurunan performa di musim 2021-2022.

Pada saat itu, Liverpool sedang memasuki fase transisi, dengan beberapa pemain kunci seperti Sadio Mane yang sudah menunjukkan tanda-tanda ingin meninggalkan klub. Posisi winger menjadi salah satu yang paling dibutuhkan oleh Klopp, dan Antony dianggap sebagai salah satu pemain muda yang bisa memberikan dimensi baru pada serangan Liverpool. Selain itu, Antony memiliki hubungan yang erat dengan Erik ten Hag, pelatih Ajax yang sebelumnya juga melatihnya di klub tersebut. Namun, kendati Liverpool sempat menunjukkan ketertarikan, transfer ini akhirnya tidak terwujud.

Manchester United Mencuri Start

Di sisi lain, Manchester United juga sedang mencari pemain sayap untuk memperkuat lini serang mereka. Erik ten Hag yang pernah bekerja dengan Antony di Ajax, sangat tertarik untuk mendatangkan pemain muda ini ke Old Trafford. Sementara Liverpool sempat memantau situasi Antony, mereka tidak bergerak cukup cepat untuk mengontraknya. Sementara itu, Manchester United, yang merasa lebih membutuhkan pemain sayap, segera bergerak untuk mendapatkan Antony dan menawarkan kesepakatan yang menggiurkan bagi Ajax.

United berhasil meyakinkan Antony untuk bergabung, dengan tawaran yang lebih besar dan kebutuhan yang lebih mendesak di posisi sayap. Pada akhirnya, Antony memilih untuk bergabung dengan United, yang menawarkan proyek jangka panjang yang lebih menjanjikan di bawah bimbingan Erik ten Hag, yang sudah mengenal bakatnya dengan baik.

Antony di Manchester United: Awal yang Menjanjikan

Setelah bergabung dengan Manchester United, Antony langsung memberikan dampak positif di bawah asuhan Erik ten Hag. Dengan gaya bermain yang cocok dengan filosofi Ten Hag, Antony berhasil menunjukkan kemampuannya di Premier League dan Liga Europa. Meskipun ia sempat mengalami beberapa cedera, kontribusinya di lini serang United cukup signifikan, dengan gol-gol penting yang membuatnya mendapat pujian dari berbagai pihak.

Namun, meskipun Antony berhasil beradaptasi dengan baik di United, perjalanan kariernya di klub ini masih panjang. Akan menarik untuk melihat bagaimana ia berkembang lebih lanjut dan apakah ia dapat terus tampil konsisten serta membawa Manchester United kembali ke jajaran tim elite Eropa.

Meskipun Liverpool sempat tertarik pada Antony, pada akhirnya, keputusan untuk bergabung dengan Manchester United terbukti menjadi langkah yang tepat bagi pemain Brasil ini. Liverpool, di sisi lain, berfokus pada pembenahan lini serang mereka dengan pemain lain yang lebih sesuai dengan visi tim Klopp. Ini menandai perjalanan karier Antony yang akhirnya berlabuh di Old Trafford, sementara Liverpool tetap fokus pada penguatan skuat mereka dengan pemain-pemain yang mereka anggap lebih sesuai dengan kebutuhan jangka panjang.

Dengan segala perkembangan ini, keputusan transfer Antony menjadi pengingat tentang betapa cepatnya dinamika pasar transfer berubah, di mana sebuah ketertarikan awal bisa saja berakhir dengan cerita yang sangat berbeda.